" F l o w e r "

flaw

newer post older post

Bangapseumnida~


" I would rather wear flowers in my hair than diamonds around my neck "

We can chatting here

<




Suka Suka Jessi Lha.. (Cerpen-Melati)}
Kamis, 24 April 2014 | 23.51 | 0Comment

Jessi adalah anak yang manja, ia ingin dituruti ,

tetapi tidak mau di ajari .. Jessi selalu

mengatakan "Suka suka jessi lah.." jika ia di

omeli atau di ajari .

"Apa ini!!! Kenapa berantakan begini ?" hentak

Kak Jessa , kamar Kak Jessa yang t'lah di acak

acak oleh Jessi yang mengajak temannya nonton

film di kamar Kak Jessa . "Apaan sih Jessa?

berisik sekali kamu ini,," seru Mama "Itu lho..

Jessi sepertinya yang berantakin kamarku .. itu

ada bekas popcorn yang menyelip di sofaku.."

adu Kak Jessa dengan sebalnya . Rupanya ulah

adiknya itu membuat mama menjadi ikut ikutan

"Ehmm.. Jessi!!!!" "Kenapa sih ma? berisik amat

sih , Jessi lagi baru mau main Barbie kok di

panggil panggil" katanya "Sini, mama mau

bilang" Usai mamanya menasihati Jessi , ia

hanya menjawab 'suka suka jessi lah' Mamanya

dan Kak Jessa sebetulnya sudah biasa jika

melihat Jessi berkata begitu.

Di hari lain, Papa sudah pulang dari kerjanya di

Bali. Memang papa pulang setiap akhir bulan ,

"Papaaaa...." seru Jessi berlari memeluk

papanya , Kak Jessa juga ikut ikutan . Begitu

juga Mama  "Jessa, kamu lihat peta papa yang

tertinggal nggak?" tanya Papa "I don't know

about your map" ujarnya "Jessi liat pa!" teriak

suara kecil itu "Dimana Jessi?" tanya papa lagi

"Di kebun belakang.." jawabnya polos "Kenapa

bisa ada di kebun belakang Jessi?" kata papa

heran "Kan kemaren baru Jessi buat rumah

untuk Hamster baru Jessi tuh pah, terus jessi

gak punya tempat untuk membuang kotorannya

Hamster Jessi.. yaudah jessi kan inget ada

kertas peta di meja papa .. kayaknya gak

kepake deh Jessi buat buang kotoran Hamster

Jessi pah" ucapnya Polos sekali "Apa?! itu

penting Jessi.. kemarin Papa harus memberi

tahu boss papa jalan di Denpasar" seru Papa

kaget dan langsung beranjak dari kursinya

"Suka suka Jessi lah" tutur Jessi .

Jessi.. oh Jessi.. engkau itu sangat jahil, tapi

polos .. dan tidak mau mengerti..

Suatu hari, Jessi bermain lilin yang menyala

apinya . Jessi bermain rumah hantu dengan

temannya Winda . Tak disangka , Jessi

melempar 2 lilin ke atas dan bergaya seperti

pemain sirkus . "Awas Jessi!!" teriak Winda

"Apa sih?" ujarnya . Terlambat, tangan Jessi

luka terkena api yang jatuh dari lilin , Hampir

kebakaran saja itu!

Jessi sangat menangis kesakitan "Jessi,

makanya jangan main api begitu , kalau mau

main api bilang bilang dulu sama kakak atau

mama dan papa . Kan kalau begini repot"

nasihat mama . Kali ini Jessi tak menjawab

kalimat hafalannya , tetapi iya menjawab yang

lain dari nasihat sebelumnya "Iya ma" Semua

memeluk Jessi ..

Senang rasanya Jessi sudah mengerti..